Inalilahi wainalilahi rojiun semoga husnul khotimah adalah ?
Jawaban
Innalilahi wainalilahi rojiun semoga husnul khotimah adalah sebuah ucapan doa yang biasa kita sebutkan ketika ada seseorang yang meninggal dunia dengan harapan orang tersebut meninggal dalam keadaan berakhir baik. Akan tetapi pada dasarnya ketika seseorang mendapatkan musibah, maka hendaknya kita mengucapkan kalimat Istirja yaitu “Innalillahi Wainna Ilaihi Rojiun”.
Pembahasan
Kalimat Istirja adalah kalimat yang Allah Subhanahu Wa Ta’ala ajarkan kepada hambanya ketika hamba tersebut tertimpa musibah. Sebagaimana disebutkan di dalam Al Quran Surat Al Baqarah ayat 155-157 yang berbunyi:
- ??????????????????? ???????? ???? ????????? ?????????? ???????? ???? ???????????? ????????????? ?????????????? ? ????????? ??????????????????????????? ????? ????????????? ????????? ??????? ?????? ??????? ???????? ???????? ????????????????????????? ?????????? ????????? ???? ????????? ?????????? ? ???????????? ???? ??????????????
Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar, (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan,“Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un.” Mereka itulah yang mendapatkan keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Rabbnya, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.
Berikut ini adalah beberapa faedah dari ayat tersebut yaitu:
- Imam Ibnu Katsir rahimahullah berkata, (pada ayat ini) Allah Subhanahu wa Ta’ala memberitahukan bahwa Dia menguji dan menempa para hamba-Nya. Terkadang (mengujinya) dengan kebahagiaan, dan suatu waktu dengan kesulitan, seperti rasa takut dan kelaparan.
- Makna dari “dengan sedikit ketakutan dan kelaparan” yaitu takut kepada para musuh dan kelaparan yang ringan.
- Sedangkan musibah berupa “kekurangan harta” mencakup berkurangnya harta akibat bencana, hanyut (banjir), hilang, atau dirampas oleh sekelompok orang zhalim, ataupun dirampok.
- Kemudian bencana yang menimpa “jiwa” yaitu berupa kematian orang-orang yang dicintai. Misalnya, seperti anak-anak, kaum kerabat dan teman-teman. Atau terjangkitinya tubuh seseorang, atau orang yang ia cintai oleh terjangkiti berbagai penyakit.
- Berkaitan dengan kekurangan pada “buah-buahan” lantaran bergulirnya musim dingin, salju, terjadinya kebakaran, gangguan dari belalang dan hewan lainnya, sehingga kebun-kebun dan ladang pertanian tidak menghasilkan sebagaimana biasanya.
Demikian, Semoga membantu!